Rasiman Moch. Rohimuddin Ar-Rosyid
ROSULALLAH-ALFATON
nabi muhammad saw adalah suri tauladan yang sangat baik
Minggu, 27 Maret 2016
Rabu, 23 Maret 2016
Jumat, 18 Maret 2016
Jumat, 04 Maret 2016
Rabu, 27 Januari 2016
Sabtu, 16 Januari 2016
Jumat, 23 Oktober 2015
pluralisme agama
MAKALAH
(PLURALISME AGAMA)
Makalah Ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Ilmu Komunikasi, Dengan Dosen Pengampuh Pak
Jamaksari, M.Pd.I.

Disusun oleh :
1 . Ulfatun Nasikhah
2. Rasiman
SEKOLAH
TINGGI ILMU DAKWAH AL- BIRUNI
BABAKAN
CIWARINGIN CIREBON
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Alhamdulilah kami ucapkan kepada
yang maha kuasa , yang telah memberikan rahmat beserta hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dengan judul komunikasi antar budaya, dan semoga
puja dan puji syukur selalu tercurah dan terlimpahkan kepada allah swt.
Tak lupa pula solawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada baginda
alam yakni habibana wanabiyana Muhammad saw. Yang telah membawa ajaran allah
sampai pada saat ini.
Semoga
kita sebagai umatnya mendapatkan syafa’atul ‘udmah di yaumil qiyamah. Amin.
dalam penulisan makalah ini
alhamdulilah ada beberapa hambatan, tapi dengan dorongan dan motivasi dari
teman-teman, akhirnya semua bisa terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu
pada kesempatan ini saya ingi mengucapkan terima kasih kepada :
o
Kedua
orang tua yang telah memberikan banyak motivasi dan dukungan yang sangat
berguna bagi saya.
o
Kaka
saya yang sedang berada diluar negri yaitu ka sunani, beliau adalah salah satu
kaka yang selalu membantu saya dalam segi materi.
o
Guru-guru
dipondok yang telah bersedia membimbing saya dalam mencari ilmu.
Tapi
penulis sendiri menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan
saran, guna mencapai tahap kesempurnaan makalah ini dan semoga apa yang kami
tulis dapat bermanfa’at bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Cirebon, 21 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iv
BAB I ……………………………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN
………………………………………………………… 1
1.
Latar Belakang ………………………………………………………... 1
2.
Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
BAB II ……………………………………………………………………………… 2
PEMBAHASAN
…………………………………………………………… 2
a.
Pengertian pluralism ………………………………………………….. 2
b.
Cara menyikapi
agama yang ada di Indonesia ……………………... 2
c.
Kenapa harus ada pluralisme agama di Indonesia
…………………. 3
BAB III …………………………………………………………………………….. 4
KESIMPULAN……………………………………………………………. 4
BAB IV …………………………………………………………………………….. 5
PENUTUP
…………………………………………………………………. 5
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Pluralisme tidak bisa dipahami hanya dengan mengatakan
bahwa masyarakat kita majemuk. Beraneka ragam terdiri dari berbagai suku dan
agama, yang justru hanya menggambarkan kesanfragmentasi bukan pluralism.
Pluralism juga tidak boleh dipahami sekedar sebagai ‘’kebaikan negative ‘’,
hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisme, pluralism harus
dipahami sebagai petalian sejati kebhinekaan ikatan-ikatan keadaan, bahkan
pluralisme adalah suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia, antara lain
melalui mekanismepengawasan dan penimbangan yang dihasilkanya. Dalam kitab suci
Al- Qur’an disebutkan bahwa allah menciptakan mekanisme pengawasan dan
pengimbangan antara lain sesama Mandan usia untuk memelihara keutuhan bumi dan
menciptakan salah satu wujud kemurahan yang melimpahkan kepada umat manusia.
Islam
sebaga agama rahmatan lil’alamin harus membuka diri dengan agama-agama lain,
tidak menganggap diri sebagai agama paling benar disbanding agama-agama lain,
karena semua agama itu sama yaitu dengan tujuan utamanya adalah yuhan,namaun
bagaimana sikap islam ditengah-tengah berbagai agama? Dalam makalah ini akan
dipaparkan tentang pandangan islam terhadap pluralism agama.
- RUMUSAN MASALAH
a.
Apa
yang dimaksud dengan pluralisme…..?
b.
Bagaiman
cara menyikapi agama lain yang ada di indonesia….?
c.
Kenapa
harus ada pluralisme agama di Indonesia….?
BAB
II
PEMBAHASAN
a.
Pengertian
Pluralisme
Secara harfiyah Pluralisme
berarti Jamak (Beberapa,
Berbagai hal, atau banyak). Oleh sebab itu sesuatu yang dikatakan plural
senantiasa terdiri dari banyak hal, beberapa jenis, berbagai sudut pandang
serta latar belakang.
Secara khusus dalam hal agama, berbagai masyarakat
yang menganut / kepercayaan yang berbeda-beda, dengan gambaran seperti itu,
dapat dikatakan bahwa pluralism agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan
orang untuk saling menjatuhkan, saling merendahkan atau mencampur adukan antara
agama satu dengan agama yang lain, tetapi justru mempertahankanya pada posisi
saling menghormati dan bekerjasama.
Kita dapat belajar kekayaan spiritual serts
nilai-nilai, makna dari agama lain untuk memperkaya pengalaman iman kita, bukan
belajar untuk mencari kekurangan dan kelemahan agama lain untuk bisa memojokan,
atau menganggap enteng , atau mengenggap bahwa agama lain tidak benar dan agama
kita sendirilah yang paling benar. Dengan demikian pluralisme adalah kekayaaan
bersama.
Menyikapi agama lain Pluralisme dalam Al-Qur’an :
Dalam surah Al-Baqarah ayat 111-113.
Yang
artinya : “ Dan mereka berkata : “ Sekali-kali tak akan masuk surga, kecuali
manusia-manusia Yahudi atau Nasrani ”. Demikian itu adalah angan mereka yang
kososng semata. Katakanlah : Tunjukan bukti kebenaran-Mu apabila kamu orang
benar”
Bahkan barang siapa yang menyerahkan
diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi
Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih
hati.
Dan orang-orang Yahudi berkata : “
orang-orang nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang
Nasrani berkata : “ Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan”,
padahal mereka membaca Al- kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak
mengetahui. Mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka allah akan mengadili
diantara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih
padanya”. (QS.
Al-Baqarah: 111-113).
b. Cara
menyikapi agama yang ada di Indonesia
Sekarang sudah saatnya para da’I
atau da’iah islam untuk mengetahui bahwa mereka tidak dituntut untuk
mengislamkan orang yang beragama selain islam, mereka tidak berhak mengklaim
bahwa selain orang yang beragama islam akan masuk neraka, kenapa? Karena kunci
untuk masuk surga bukan ditangan mereka yang beragama islam meliainkan hanya
allah yang berhak menentukan siapa dan golongan mana saja yang akan masuk
kedalam surga.
Tugas untuk para da’i dan da’iah
sekarang adalah hanya memperkenalkan islam kepada mereka, urusan konversi agama
tidak hanya menyangkut iman dan teori, ini hanya hubungan social dan
konsekwensi-konsekwensi selanjutnaya, hidayah hanya dating dari allah bukan
dari rosul.
Seperti halnya gamal al-bana yang
berubah dari seorang eksklusif menjadi seorang pluralis. Secara sederhana umat
yang beragama eksklusif berpendapat bahwa hanya pemeluk agamanya saja yang
berpeluang selamat dari api neraka dan akan masuk kedalam surge. Bertentangan
dengan itu, kaum pluralis mereka berkeyakinan bahwa semua pemeluk yang beragama
mempunyai peluang yang sama untuk memperoleh keselamatan dan masuk surga.
Semua agama benar berdasarkan
kriteria masing-masing,mereka percaya rahmat allah itu luas “ Al- Khulqu Iyali
’’, firman Allah dalam hadits qudsi : “ semua mahluk itu keluarga besar tuhan,
mereka tidak mengerti mengapa ada manusia yang berani membatasi kasih saying
tuhan, mereka heran mengapa ada orang yang berani mengambil alih wewenang tuhan
’’.
c. Kenapa
harus ada pluralisme di indonesia
Negara Indonesia adalah Negara yang
sangat kaya akan kebudayaan, oleh karena itu tidak heran apabila banyak para
wisatawan-wisatawan asing berkunjung keindonesia untuk menikmati ragam budaya
yang ada di Indonesia. Setiap agama juga mempunyai budaya masing-masing seperti
halnya agama islam dan agama Kristen, kedua agama ini sangat bertentangan baik
dalam segi budaya atau ibadahnya, tapi jangan kita lihat satu sisi saja, dalam
sisi lain pertentangan tersebut bisa kita ambil hikmahnya bahwa dengan adanya
perbedaan tersebut kita bisa saling memahami dan mensyukuri apa yang telah
diciptakan oleh tuhan untuk manusia.daam surat Al- Baqarah ayat 62, yang
diulang dengan redaksi yang berbeda pada surah Al-Ma’idah : 69 dan Al- hajj :
17, yang artinya : “ Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, dan orang-orang
Shobiin, siapapu diantara mereka yang beriman kepada Allah, hari kemudian, dan
bermal saleh, mereka menerima pahala dari tuhan, tidak ada kekhawatiran bagi
mereka dan mereka (juga) tak bersedih hati.
BAB III
KESIMPULAN
- Kesimpulan
Berdasarkan
uraian sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.a. Pengertian
pluralisme agama dapat dibagi dua yaitu secara umum dan secara khusus,
Pluralisme secara harfiyah yaitu beberapa, berbagai hal atau banyak. Oleh
karena itu segala sesuatu yang di sebut plural itu senantiasa terdiri dari
banyak hal, beberapa jenis, berbagai sudut pandang serta latar belakang.
Sedangkan secara khusus dalam hal agama yakni, berbagai masyarakat yang
menganut / kepercayaan yang berbeda-beda, dengan gambaran seperti itu, dapat
dikatakan bahwa pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan orang
untuk saling menjatuhkan, tetapi justru mempertahankanya pada posisi saling
menghormati dan bekerjasama.
2.b. pluralism agama sangat penting
bagi sebuah Negara khususnya di Indonesia, karena dengan adanya pluralism kita
bisa saling menghormati, menghargai, dan memahami.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih sangat jauh
dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun yang sangat diharapkan
untuk memperbaiki makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, dalam memahami pandangan islam terhadap pluralism. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Husin Al-Muawir, Sa’id Agil, Fiqih
Hubungan Antar Agama, Jakarta : Ciputat Press, 2005.Moch. Rohimuddin, Satu
Agama Atau Banyak Agama, Kajian Tentang Liberalism Dan Pluralism Agama, Jakarta
: Lentera, 1999, Rahmat, Jalaluddin, Islam Dan Pluralisme, Jakarta : Serambi,
2006. Sumartono, Pluralism, Konflik Dan Perdamaian, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2002.
Langganan:
Postingan (Atom)